Menyusun Opini Dalam Bentuk Artikel
Hallo Guys!! Tetap semangat ya dalam menjalani kesehariannya, jangan lupa bersyukur dan berusaha:)
Pembinaan Pemuda
“Masa
muda adalah masa yang berapi – api” begitulah kutipan lirik lagu “darah muda”
yang dipopulerkan oleh H. Rhoma Irama. Hal tersebut memanglah tidak berlebihan
mengingat fakta dan realita bahwasannya masa muda adalah masa untuk menemukan
jati diri, masa untuk mengaktualisasi diri, dan masa dimana ingin menang
sendiri. Namun, disisi lain ada tugas besar menanti para pemuda untuk turut
berkiprah dalam memajukan bangsa mengingat perannya tersendiri adalah sebagai
generasi penerus bangsa.
Sudah
menjadi hukum alam, dimana umur manusia itu memiliki siklus, yang muda akan
menggantikan yang tua. Setiap
masa memiliki periode juga peran tersendiri di dalamnya, tak terkecuali masa
muda. Masa muda sudah seharusnya dimanfaatkan oleh para pemuda sebaik – baiknya
untuk terus memupuk akhlak, mengasah
akal, melatih diri dengan berbagai macam
keterampilan dan pengetahuan agar saat dimana mencapai usia matang dapat
memperbaiki kekurangan pencapaian pemimpin sebelumnya agar bangsa dan Negara
ini terus berkembang menuju arah yang lebih baik.
Selain
upaya untuk meningkatkan keahlian pribadi, para pemuda sangat rawan terhadap
berbagai pengaruh negatif yang dapat menjangkiti kepribadian para pemuda. Hal
ini terlepas dari hasrat pemuda untuk senantiasa mencari jati diri. Pengaruh
itu biasanya berawal dari pergaulan dan lingkungan yang kurang baik. Pemuda
bisa saja bolos sekolah dengan alasan ikut – ikutan, mencoba narkoba untuk mendapat
pengakuan, melakukan seks bebas untuk menunujukan kesetiaan, dan sebagainya. Hal ini menunjukan betapa besar pengaruh
lingkungan dan pergaulan dalam membentuk kepribadian pemuda.
Berikut
jumlah kasus kejahatan yang terjadi di Indonesia berdasarkan data bappernas
tahun 2014 “ Selama periode Tahun 2011–2013, jumlah kejadian kejahatan atau
tindak kriminalitas di Indonesia berfluktuasi. Catatan di Biro Pengendalian Operasi,
Mabes Polri memperlihatkan jumlah kejadian kejahatan (crime total) pada
tahun 2011 sebanyak 347.605 kasus, menurun menjadi sebanyak 341.159 kasus pada
tahun 2012 dan kembali meningkat pada tahun 2013 menjadi 342.084 kasus. Data
ini menunjukan masih rendahnya kualitas para pemuda terutama dalam hal moral.
Maka dari
itu, melihat realita yang terjadi saat ini, dimana sudah terlalu banyak pemuda
yang terlena dan melupakan tugasnya, diperlukan suatu sistem pembinaan bagi
para pemuda. Lalu, pola pembinaan yang seperti apa yang harus dikedepankan?
pola pembinaan yang dapat diterapkan adalah pembinaan yang sesuai dengan karakter
pemuda itu sendiri. Pola pembinaaannya harus mengedepankan aspek pendekatan
personal diantara pembina dengan yang dibina dengan memahami gairah muda.
Namun acap kali pembinaan untuk generasi muda saat ini
lebih mengedepankan pola pembinaan efek shok terapi, dimana pemuda seringkali
dibina dengan berbagai arahan yang harus diikuti tanpa mendengarkan pendapat
dari pemuda itu sendiri disertai hukuman yang tidak mendidik. Pola pembinaan
yang mengedepankan efek shok terapi akan membentuk karakter ABS ( Asal Bapa
Senang) atau membetuk mental kuli, dimana berperilaku baik ketika ada
pengawasan tanpa ada kesadaran dan keikhlasan untuk melakukannya.
Jadi,
pola pembinaan yang sebaiknya dilakukan adalah pola pembinaan yang mengedepankan
pendekatan yang bertujuan membangkitkan kesadaran sendiri untuk berperilaku
baik tanpa harus ada perintah dan pengawasan. Walaupun pembinaan shok terapi
juga diperlukan sesekali.
Oleh Arif Hidayat
Siswa SMA Negeri 1 Cisarua
Labels: Artikel, Opini, Pemuda, Tugas membuat artikel
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home